Saturday, April 23, 2022

Senja di pelukmu

Surya perlahan memasuki horizon di ufuk barat. Langit bagai selembar kanvas raksasa dilatari warna jingga kemerah - merahan pada dasarnya, lalu bergradasi dengan warna abu - abu dan biru tua. Gumpalan gumpalan awan seperti kapas tersebar diseluruh permukaan langit.

 

Hembusan angin hanya serupa nafas senja. Begitu lembut begitu wangi merabai wajah dan menggerakkan rambut panjangku. Hembusan angin hanya serupa tiupan perlahan sang langit pada laut. Riak - riak yang muncul berkilauan tertempa sinar surya senja. Cahaya yang begitu indah terpantul di bola mata yang tak lepas mengagumi karya indah sang Maha Agung.

 

Senja tak pernah seindah senja ini, ketika aku telah meyakini hadirmu adalah kata cukup dalam hidup.

Senja tak pernah sehangat ini, ketika di dadamu menempel erat di punggungku, hingga detak jantungmu menyatu dengan tubuhku. Jantungku berdetak karena detak jantungmu.

 

Senja tak pernah memenuhi hatiku seperti senja ini, ketika tubuhku menghilang dalam pelukmu, nafasmu yang terhembus lembut di telingaku. Aku aman bersamamu.

 

Senja tak pernah begitu menggetarkan seperti senja ini, ketika senyumku menghilang dalam ciuman lembut bibirmu.  Begitu indah hingga hatiku penuh membuncah. Aku bahagia bersamamu.

 

Senja tak pernah sehebat ini, kala kau menatap dalam mataku dan kau ucap kalimat "Aku mencintaimu, menikahlah dengan ku"

 

Surya menghilang, bintang benderang. Sebaris senyum terkembang, hilang musnah segala bimbang. 

No comments:

Post a Comment

resah

keresahan itu  seperti terbangun dari mimpi tersepi dengan tubuh bergetar dan jantung yang berdebar kegelisahan yang tidak dimengerti sepert...